DEWAN PENDIDIKAN
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Alamat Kantor : Pendopo Wiyoto Projo
Komplek Kepatihan, Danurejan Yogyakarta
No.Telepon Kantor : (0274) 562811 Pes. 1231
No. Faximele : (0274) 562632
Website : www.dewandik.org
E-Mail : kantor@dewandik.org
Sejarah Berdiri
Dewan Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdiri berdasar Surat Keputusan Gubernur nomor : 136 tahun 2003 tanggal 16 Oktober 2003 dan dikukuhkan oleh Menteri Pendidikan Nasional saat itu Bapak Malik Fajar dapat hadir pada awal tahun 2004.
Pengurus Dewan Pendidikan saat itu adalah :
No. | Jabatan Dalam Dewan Pendidikan | Nama | Jabatan dalam Instansi / Profesi |
1.2.3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14 15 16 17 |
KetuaWakil Ketua IWakil Ketua II
Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara Wakil Bendahara Anggota: |
Prof. Dr. Suyanto, Ph.DHari DendiDrs. Supardi, MM
Drs. Aulia Reza Bastian, M.Hum Drs. Darno. MA Drs. H. Indramadji HS Drs. Danuswanto a. Drs. Basuki, AR,MSi b. Robby Kusumaharta c. Drs. Sukisno Suryo, MPd d. Drs. Siswanto, MSc e. Drs. Arwan Tuti Artha f. Drs. Wahyuntana Kusumabrata g. Drs.H. Mukriyanto h. Drs. H. Muh. Hasyim i. Ibnu Raharjo, S.Pd j. Prof.Dr.Soegijanto Padmo, M.Sc |
Rektor UNYDunia Usaha/IndustriFak. Ekonomi UII
DUDI P N S Ketua ARDIN DIY P N S DPRD DIY Ketua BP2JKY Ketua Banmus Perguruan Swasta DIY Pengurus BPTIY Wartawan SKH KR Ketua DP Yogyakarta Ketua DP Bantul Ketua DP Kulon Progo Ketua DP Gunung Kidul Ketua DP Sleman |
Selanjutnya Karena ada beberapa mutasi personalia, diantaranya Ketua Dewan Pendidikan Prof.Dr.Suyanto, Ph.D di mutasi ke Jakarta menjadi Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah DEPDIKNAS, Drs. Darno, MA diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan lain sebagainya maka pengurus mengalami perubahan dengan SK Gubernur Prop. D.I.Yogyakarta No.: 154/KEP/2005 tanggal 26 Oktober 2005 dengan susunan personalia yang baru sebagai berikut :
SUSUNAN DAN PERSONALIA PENGURUS :
No. | Jabatan Dalam Dewan Pendidikan | Nama | Jabatan dalam Instansi / Profesi |
1.2.3.
4. 5. 6. 7. 9. |
KetuaWakil Ketua IWakil Ketua II
Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara Wakil Bendahara Anggota: |
Prof. Dr. Wuryadi, MSHari DendiDrs. Supardi, MM
Drs. Aulia Reza Bastian, M. Hum. Drs. M. Sudaryanta Drs. H. Indramadji HS Drs. Danuswanto a. Drs. Basuki, AR,MSi b. Robby Kusumaharta c. Drs. Sukisno Suryo, MPd d. Drs. Siswanto, MSc e. Drs. Arwan Tuti Artha f. Drs. Wahyuntana Kusumabrata g. Drs.H. Mukriyanto h. Drs. H. Sardal i. Drs. Andang .S. j. Drs. Purwanto, M.Phil |
Ketua Komisi Senat UNYDunia Usaha/Dunia IndustriFak. Ekonomi UII
YABM Kabid.Dikmen Dinas Pendidikan DIY Ketua ARDIN DIY Badan Informasi Daerah DPRD DIY Ketua BP2JKY Banmus Perguruan Swasta DIY Pengurus BPTIY Wartawan SKH KR Ketua DP Yogyakarta Ketua DP Bantul Ketua DP Kulon Progo Pengurus DP Gunung Kidul Pengurus DP Sleman |
PROGRAM KEGIATAN
Dalam Kiprahnya Dewan Pendidikan Prop. DIY selama ini selalu berkoordinasi dengan Dewan Pendidikan Kabupaten dan Kota se Propinsi D.I. Yogyakarta, adapun yang telah dilaksanakan antara lain :
1. Program yang Berkaitan dengan Peran Advisory Agency
Untuk memberikan pertimbangan yang akurat kepada pihak pemerintah, pada tahun lalu Dewan Pendidikan telah mengadakan kajian mengenai pembelajaran dengan menggunakan Teknologi Informasi diseluruh sekolah Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi SMP, SMA dan SMK secara populasi, bekerja sama dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Seluruh sekolah kita beri angket yang harus diisi mengenai Teknologi Informasi yang ada di sekolah masing-masing, meliputi jumlah computer, jenis komputer, penggunaan jaringan internet dan sistem pembelajaran yang menggunakan Teknologi Informasi.
Ternyata hasilnya sangat mengejutkan, beberapa sekolah yang telah memproklamirkan pembelajaran menggunakan Teknologi Informasi, kenyataan di sekolah ada beberapa yang tidak sesuai dengan standard yang semestinya. Misalnya, sekolah yang mempunyai siswa kurang lebih 240 murid hanya tersedia 20 (dua puluh) computer, 1 (satu) ruangan Laboratorium computer, hal ini jelas tidak sebanding dengan rasio computer dengan jumlah siswa.
Lebih lagi setelah kita lihat apa yang diajarkan, bukan lagi pembelajaran melalui Teknologi Informasi, tetapi belajar Teknologi Informasi, sebab yang diajarkan adalah bagaimana mengoperasionalkan computer menggunakan program MS Word, Excel dan Power Point dan paling maju adalah belajar cara mengakses internet.
Penemuan semacam ini kita gunakan untuk menunaikan tugas Dewan Pendidikan sebagai advisory agency, yaitu memberikan pertimbangan kepada pihak yang berwenang mengambil kebijakan selanjutnya.
2. Program yang Berkaitan dengan Peran Supporting Agency
Dengan daya dan upaya yang optimal, Alhamdulillah Dewan Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat berhasil mendapatkan kepercayaan menerima bantuan dari berbagai pihak, kalau tahun lalu bantuan didapat dari pengusaha dari Jakarta dan pihak Kraton Ngayojokarto Hadiningrat berupa uang untuk Bea Siswa bagi anak yang tidak mampu, tahun 2006 Dewan Pendidikan mendapat bantuan dari Australia.
Bantuan tersebut berupa tempat pensil, buku-buku bacaan bahasa Inggris dan beberapa buku Ensiklopedia, yang kesemuanya langsung kita bagi melalui Dewan Pendidikan Kabupaten / Kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Terkait dengan peran Dewan Pendidikan yang berbentuk Supporting Agency berupa pemikiran adalah telah diadakan kerja sama dengan Universitas Atma Jaya berupa pelatihan untuk Kepala Sekolah, Guru dan Admin tentang Pendidikan berbasis Teknologi Informasi.
Para Kepala Sekolah, guru dan admin diajarkan bagaimana optimalisasi penggunaan komputer di sekolah, tidak sekedar belajar operator computer menggunakan WS Word, Exsel dan Power Point, tetapi diajarkan bagaimana mencari model pembelajaran, mencari bahan pelajaran melalui internet yang ada.
Disamping itu sedang dalam proses, baru diupayakan bantuan peralatan meubelair untuk siswa dari Nihon University – Jepang, yang Insya Allah awal tahun 2007 akan terealisir dan langsung dibagi ke sekolah – sekolah yang terkena musibah gempa bumi melalui Dewan Pendidikan Kabupaten dan Kota se Daerah Istimewa Yogyakarta.
- 3. Program yang berkaitan dengan Peran Kontroling.
Musibah Gempa Bumi yang terjadi pada tgl 27 Mei 2006 benar-benar mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan sekedar bumi yang bergoncang, tetapi sistem pendidikan di yogyakarta terasa dampaknya, jumlah siswa dan maha siswa yang tiap tahun bertambah, ternyata tahun ini berkurang drastis karena masih ada rasa traumatik dari berbagai lapisan
Untuk mengantisipasi ini maka Ketua Dewan Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengusulkan kepada Gubernur agar dibentuk lembaga yang dapat segera memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan, maka dibentuklah Komite Rekonstruksi Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta yang disingkat dengan KRP – DIY yang sering di identikan dengan KaRePe – DIY yang punya maksud Karepe = Kehendak nya DIY. Lembaga ini mengontrol, mengawasi yang terjadi masalah masalah pendidikan yang ada di DIY dan memberikan masukan dari pengawasan yang telah diamati tersebut.
Ide ini dimantapkan saat Dewan Pendidikan bekerja sama dengan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat mengadakan sarasehan Rekonstruksi Perguruan Tinggi di Yogyakarta bertempat di Hotel Garuda (Hotel bintang 4) di Yogyakarta.
4. Program yang berkaitan dengan Peran Mediatoring
Pogram yang dipilih oleh Dewan Pendidikan Prop. DIY adalah melakukan program mediatoring melalui
- Pertemuan langsung dengan mengundang dan menghadiri undangan dari beberapa lembaga pendidikan yang punya permasalahan, tatap muka melalui seminar dan lokakarya.
- Pertemuan tidak langsung dilaksanakan melalui media-media cetak dan elektronik.
Ini dianggap paling relevan dan memungkinkan guna melakukan advokasi – advokasi di bidang pendidikan.
o Pertemuan langsung meliputi :
- Mengundang lembaga pendidikan yang punya masalah dengan pihak lain, misalnya kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota yang pada saat pendaftaran siswa baru ber silang pendapat dan di SOMASI oleh LSM dan LBH,
- Menghadiri undangan LSM dan LBH yang menyampaikan Somasi atas kegiatan penerimaan siswa baru beberapa sekolah yang ada di Yogyakarta, untuk memberikan mediasi agar permasalahannya tidak semakin meruncing.
- Melaksanakan kegiatan seminar dan Lokakarya tentang penggunaan Teknologi Informasi sebagai media pendidikan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bagi guru-guru SMP, SMA dan SMK.
- Seminar yang bekerja sama antara Dewan Pendidikan DIY dengan surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dengan mengambil tema Revitalisasi nilai-nilai keistimewaan Pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta
- Pertemuan tidak langsung dilaksanakan melalui media-media cetak dan elektronik meliputi :
a Media Cetak - Koran lokal seperti Kedaulatan Rakyat, Berita Nasional (BERNAS), dan koran Nasional seperti Republika, Kompas dengan bentuk kegiatan Mengundang wartawan ataupun bentuk Press Release dan Jumpa Pers setiap ada kegiatan yang terkait dengan Dewan Pendidikan ataupun seputar Pendidikan.
b. Media Elektronik dengan bentuk kegiatan :
Melalui media Televisi di Yogyakarta kita mengadakan dialog interaktif siaran langsung dengan menghadirkan beberapa Nara Sumber (antara lain Komisi E DPRD – D.I.Yogyakarta, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata, dari LSM, LBH dll.) yang mempunyai keahlian masalah-masalah pendidikan ataupun berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul, kita angkat thema yang aktual pada saat itu, misalnya masalah Penerimaan Siswa Baru melalui Internet (R T O), masalah Ujian Nasional, Biaya Pendidikan, sinergisme antara pendidikan dan pariwisata, biaya pendidikan yang mahal dal lain-lain yang aktual yang dapat diikuti para pemirsa di rumah sambil melihat Televisi sekaligus dapat menanyakan ataupun konsultasi langsung masalah pendidikan melalui telepon yang telah di sediakan.
Program lain tentu masih ada, tetapi pada saat yang lain kita akan sampaikan lagi
Terima kasih
…..














