SELAYANG PANDANG DEWAN PENDIDIKAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Sejarah Berdiri
Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta berdiri untuk yang pertama kali berdasar Surat Keputusan Gubernur nomor : 136 tahun 2003 tanggal 16 Oktober 2003 dan dilakukan pengukuhkan oleh Menteri Pendidikan Nasional saat itu Bapak Malik Fajar dapat hadir pada awal tahun 2004.
Pengurus Dewan Pendidikan saat itu adalah :
No. | Jabatan Dalam Dewan Pendidikan |
Nama |
Jabatan dalam Instansi / Profesi |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14 15 16 17 |
KetuaWakil Ketua I
Wakil Ketua II Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara Wakil Bendahara Anggota: |
Prof. Dr. Suyanto, Ph.DHari Dendi
Drs. Supardi, MM Drs. Aulia Reza Bastian, M.Hum Drs. Darno. MA Drs. H. Indramadji HS Drs. Danuswanto a. Drs. Basuki, AR,MSi b. Robby Kusumaharta c. Drs. Sukisno Suryo, MPd d. Drs. Siswanto, MSc e. Drs. Arwan Tuti Artha f. Drs. Wahyuntana Kusumabrata g. Drs.H. Mukriyanto h. Drs. H. Muh. Hasyim i. Ibnu Raharjo, S.Pd j. Prof.Dr.Soegijanto Padmo, M.Sc |
Rektor UNYDunia Usaha/Industri
Fak. Ekonomi UII Yayasan YABM P N S Ketua ARDIN DIY P N S DPRD DIY Ketua BP2JKY Banmus Perguruan Swasta DIY Pengurus BPTIY Wartawan SKH KR Ketua DP Yogyakarta Ketua DP Bantul Ketua DP Kulon Progo Ketua DP Gunung Kidul Ketua DP Sleman |
Selanjutnya Karena ada beberapa mutasi personalia, diantaranya Ketua Dewan Pendidikan Prof.Dr.Suyanto, Ph.D di mutasi ke Jakarta menjadi Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah DEPDIKNAS, Drs. Darno, MA diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan lain sebagainya maka pengurus mengalami perubahan dengan SK Gubernur Prop. D.I.Yogyakarta No.: 154/KEP/2005 tanggal 26 Oktober 2005.
SUSUNAN DAN PERSONALIA PENGURUS PERIODE 2005-2010
No. |
Jabatan Dalam Dewan Pendidikan |
Nama |
UNSUR DARI |
1.2.
3. 4. 5. 6. 7. 9. |
KetuaWakil Ketua I
Wakil Ketua II Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara Wakil Bendahara Anggota: |
Prof. Dr. Wuryadi, MSHari Dendi
Drs. Supardi, MM Drs. Aulia Reza Bastian, M. Hum. Drs. M. Sudaryanta Drs. H. Indramadji HS Drs. Danuswanto a. Drs. Basuki, AR,MSi b. Robby Kusumaharta c. Drs. Sukisno Suryo, MPd d. Drs. Siswanto, MSc e. Drs. Arwan Tuti Artha f. Drs. Wahyuntana Kusumabrata g. Drs.H. Mukriyanto h. Drs. H. Sardal i. Drs. Andang .S. j. Drs. Purwanto, M.Phil |
Taman SiswaDunia Usaha/Dunia Industri
Fak. Ekonomi UII Yayasan YABM Kabid.Dikmen Dinas Pendidikan DIY Ketua ARDIN DIY P N S DPRD DIY Ketua BP2JKY Banmus Perguruan Swasta DIY Pengurus BPTIY Wartawan SKH KR Ketua DP Yogyakarta Ketua DP Bantul Ketua DP Kulon Progo Pengurus DP Gunung Kidul Ketua DP Sleman |
Prof. Dr Suyanto Ph.D Ketua Dewan Pendidikan yang pertama (Th. 2003-2005) Sekarang Dirjend DIKDAS di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saat rekaman di TVRI dalam acara mBangun Desa oleh Dewan Pendidikan DIY
Pada akhir periode 2005 – 2010 Gubernur DIY membentuk Panitia Pemilihan Anggota Dewan Pendidikan dengan Surat Keputusan Gubernur No.: 7/KEP/2011 dengan susunan personalia sebagai berikut :
- Prof.Dr.Ir.Budi Santoso WS, Dipl.HE Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan
- Dr. Chairul Anwar Pimpinan Pusat Muhammadiyah
- K H M Jazir ASP M U I DIY
- Dr.Sari Murti Widyastuti Y,SH, M.Hum Fak. Hukum Unika Atmajaya
- Prof. Dr. dr. Sutarjo, Sp. AK Majelis Luhur TamanSiswa
- Prof. Suwarsih Madya, P. Hd Universitas Negeri Yogyakarta
- Ir. Yuwono Sri Suwito, MM Dewan Kebudayaan DIY
Panitia bekerja sudah berdasar Peraturan Pemerintah yang baru, yakni PP No. 17 tahun 2010 sehingga jumlah personil pengurus disesuakan menjadi 13 orang dan setelah diumumkan penerimaan anggota pengurus baru di surat kabar, maka ada 67 pelamar yang mengajukan kesediaannya sebagai pengurus.
Setelah dilaksanakan seleksi dan diajukan ke Gubernur DIY maka dapat tersaring 13 nama pengurus yang mendapatkan SK Gubernur dengan Surat Keputusan No. : 134/KEP/2011 tertanggal 24 Juni 2011 tentang Penetapan Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2011-2015.
Pengukuhan Pengurus dilaksanakan di Bangsal Kepatihan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tgl. 10 Nopember 2011.
Setelah terbit Surat Keputusan Gubernur maka Pengurus mengadakan rapat pleno untuk menentukan bidang tugas masing masing serta memutuskan untuk melengkapi mekanisme kerja dengan mengangkat Sekretariat, sehingga berdasarkan Keputusan Dewan Pendidikan Provinsi DIY No.: 8.2/DP-DIY/VIII-2011 tanggal 8 Agustus 2011 tentang Struktur dan Pembagian Tugas Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana tersebut dibawah ini :
SUSUNAN PENGURUS DEWAN PENDIDIKAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2011-2015
Ketua : Prof. (Em.) Dr. Wuryadi, MS
Wakil Ketua I : Hari Dendi
Wakil Ketua II : Prof. Dr. Ir. Conradus Danisworo, M.Sc.
Sekretaris : Bambang Riyanta, ST, MT
Wakil Sekretaris : Drs. Moch. Fuad
Anggota-Anggota:
Bidang Persekolahan dan : Prof. Dr. Buchory Muh. Sukemi, M.Pd.
Keguruan : Drs. H. Sukiman, MA
Bidang Persekolahan dan : Prof. Dr. Rusgianto Heri Santoso, M.Pd.
Kurikulum : Drs. Siswanto, M.Sc.
Bidang Pendidikan Agama : KH. Harun AL-Rasyid
dan Karakter
Bidang Kehumasan dan : Drs. Sihono HT, M.Si.
Winasis : Drs. Aulia Reza Bastian, M.Hum.
Bidang PUG & PAUD : Ir. Siti Isnindarwati, M.Pd.
Sekretariat:
Ketua Sekretariat : Drs. H. Danuswanto
Staf Sekretariat : Finna Widyastuti
PROGRAM KEGIATAN
Dalam Kiprahnya Dewan Pendidikan Prop. DIY selama ini selalu berkoordinasi dengan Dewan Pendidikan Kabupaten dan Kota se Propinsi D.I. Yogyakarta, adapun yang telah dilaksanakan antara lain :
1. Program yang Berkaitan dengan Peran Advisory Agency
Untuk memberikan pertimbangan kepada pihak pemerintah, pada tahun 2004 Dewan Pendidikan telah mengadakan kajian mengenai pembelajaran dengan menggunakan Teknologi Informasi di seluruh sekolah Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi SMP, SMA dan SMK Negeri dan Swasta secara populasi, bekerja sama dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Seluruh sekolah kita beri angket yang harus diisi mengenai Teknologi Informasi yang ada di sekolah masing-masing, meliputi jumlah komputer, jenis komputer, penggunaan jaringan internet dan sistem pembelajaran yang menggunakan Teknologi Informasi.
Ternyata hasilnya sangat mengejutkan, beberapa sekolah yang telah memproklamirkan pembelajaran menggunakan Teknologi Informasi, kenyataan di sekolah ada beberapa yang tidak sesuai dengan standar yang semestinya. Misalnya, sekolah yang mempunyai siswa kurang lebih 240 murid hanya tersedia 20 (dua puluh) komputer, dan hanya tersedia 1 (satu) ruangan Laboratorium komputer, hal ini jelas tidak sebanding dengan rasio komputer dengan jumlah siswa.
Lebih lagi setelah kita lihat apa yang diajarkan, bukan lagi pembelajaran melalui Teknologi Informasi, tetapi hanya belajar Teknologi Informasi, sebab yang diajarkan adalah bagaimana mengoperasionalkan komputer menggunakan program MS Word, Excel dan Power Point dan paling maju adalah belajar cara mengakses internet.
Penemuan semacam ini kita gunakan untuk menunaikan tugas Dewan Pendidikan sebagai advisory agency, yaitu memberikan pertimbangan kepada pihak yang berwenang mengambil kebijakan selanjutnya untuk tidak sekedar belajar menggunakan komputer tetapi belajar melalui komputer, yaitu Pembelajaran melalui teknologi Informasi.
2. Program yang Berkaitan dengan Peran Supporting Agency
Dengan daya dan upaya yang optimal, Alhamdulillah Dewan Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat berhasil mendapatkan kepercayaan menerima bantuan dari berbagai pihak, kalau tahun 2005 bantuan didapat dari pengusaha dari Jakarta dan pihak Kraton Ngayojokarto Hadiningrat berupa uang untuk Bea Siswa bagi anak yang tidak mampu, tahun 2006 Dewan Pendidikan mendapat bantuan dari Australia.
Bantuan tersebut berupa tempat pensil, buku-buku bacaan bahasa Inggris dan beberapa buku Ensiklopedia, yang kesemuanya langsung kita bagi kepada sekolah-sekolah di D I Y melalui Dewan Pendidikan Kabupaten / Kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Terkait dengan peran Dewan Pendidikan yang berbentuk Supporting Agency berupa pemikiran adalah telah diadakan kerja sama dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta berupa pelatihan untuk Kepala Sekolah, Guru dan Admin tentang Pendidikan berbasis Teknologi Informasi.
Para Kepala Sekolah, guru dan admin diajarkan bagaimana optimalisasi penggunaan komputer di sekolah, tidak sekedar belajar operator komputer menggunakan WS Word, Exsel dan Power Point, tetapi diajarkan bagaimana mencari model pembelajaran, mencari bahan pelajaran melalui internet yang ada.
Disamping itu pada tahun 2006 Alhamdulillah kita upayakan bantuan peralatan meubelair untuk siswa dari Nihon University – Jepang, dan langsung dibagi ke sekolah – sekolah yang terkena musibah gempa bumi melalui Dewan Pendidikan Kabupaten dan Kota se Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Program yang berkaitan dengan Peran Controling.
Musibah Gempa Bumi yang terjadi pada tgl 27 Mei 2006 benar-benar mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan sekedar bumi yang bergoncang, tetapi sistem pendidikan di Yogyakarta terasa dampaknya, jumlah siswa dan mahasiswa yang tiap tahun bertambah, ternyata tahun 2007-2008 berkurang drastis karena masih ada rasa traumatik dari berbagai lapisan
Untuk mengantisipasi ini maka Ketua Dewan Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengusulkan kepada Gubernur agar dibentuk lembaga yang dapat segera memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan, maka dibentuklah Komite Rekonstruksi Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta yang disingkat dengan KRP – DIY yang sering di identikan dengan KaRePe – DIY yang punya maksud Karepe = Kehendak nya DIY. Lembaga ini mengontrol, mengawasi yang terjadi masalah masalah pendidikan yang ada di DIY dan memberikan masukan dari pengawasan yang telah diamati tersebut.
Ide ini dimantapkan saat Dewan Pendidikan bekerja sama dengan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat mengadakan sarasehan Rekonstruksi Perguruan Tinggi di Yogyakarta bertempat di Hotel Garuda (Hotel bintang 4) di Yogyakarta.
4. Program yang berkaitan dengan Peran Mediatoring
Pogram yang dipilih oleh Dewan Pendidikan Prop. DIY adalah melakukan program mediatoring melalui
- Pertemuan langsung dengan mengundang dan menghadiri undangan dari beberapa lembaga pendidikan yang punya permasalahan, tatap muka melalui seminar dan lokakarya.
- Pertemuan tidak langsung dilaksanakan melalui media-media cetak dan elektronik.
Ini dianggap paling relevan dan memungkinkan guna melakukan advokasi – advokasi di bidang pendidikan.
Pertemuan langsung meliputi :
- Mengundang lembaga pendidikan yang punya masalah dengan pihak lain, misalnya kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota yang pada saat pendaftaran siswa baru bersilang pendapat dan di SOMASI oleh LSM dan LBH,
- Menghadiri undangan LSM dan LBH yang menyampaikan Somasi atas kegiatan penerimaan siswa baru beberapa sekolah yang ada di Yogyakarta, untuk memberikan mediasi agar permasalahannya tidak semakin meruncing.
- Melaksanakan kegiatan seminar dan Lokakarya tentang penggunaan Teknologi Informasi sebagai media pendidikan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bagi guru-guru SMP, SMA dan SMK.
- Seminar yang bekerja sama antara Dewan Pendidikan DIY dengan surat kabar harian Kedaulatan Rakyat, Bank Pembangunan Daerah dll dengan mengambil tema Revitalisasi Nilai-Nilai Keistimewaan Pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan thema2 lain yang sesuai dng situasi saat itu.
- Disamping Yogyakarta sebagai Kota Pelajar juga terkenal dengan sebutan Kota Budaya, maka Dewan Pendidikan Bekerja-sama dengan Komunitas Budaya untuk menyelenggarakan Dialog Budaya dan Gelar Seni setiap 1(satu) lapan /tiga puluh lima hari satu kali, mengambil hari Selasa Wage yang kebetulan bertepatan dengan “wiosan ndalem” / hari kelahiran Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX
- Pertemuan tidak langsung dilaksanakan melalui media-media cetak dan elektronik meliputi :
a Media Cetak - Koran lokal seperti Kedaulatan Rakyat, Berita Nasional (BERNAS), dan koran Nasional seperti Republika, Kompas dengan bentuk kegiatan wawancara dengan wartawan ataupun bentuk Press Release dan Jumpa Pers setiap ada kegiatan yang terkait dengan Dewan Pendidikan ataupun seputar Pendidikan.
b. Media Elektronik dengan bentuk kegiatan :
Melalui media Televisi di Yogyakarta / YKTV dan Radio E M C kita mengadakan dialog interaktif siaran langsung dengan nama Dialog “WINASIS” menghadirkan beberapa Nara Sumber (antara lain Komisi D DPRD – D.I.Yogyakarta, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata, dari LSM, LBH dll.) yang mempunyai keahlian masalah-masalah pendidikan ataupun berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul, kita angkat tema yang aktual pada saat itu, misalnya masalah Penerimaan Siswa Baru melalui Internet (R T O), masalah Ujian Nasional, Biaya Pendidikan, sinergisme antara pendidikan dan pariwisata, biaya pendidikan yang mahal dal lain-lain yang aktual yang dapat diikuti para pemirsa di rumah sambil mendengarkan radio dan melihat Televisi sekaligus dapat menanyakan ataupun konsultasi langsung masalah pendidikan melalui telepon yang telah di sediakan.
c2012 – DewandikDIY